Karena semua apa dan siapa, dicipta bukan tanpa makna.

Sunday, July 31, 2011

Mimpi Horror-Action


"Depopulation should be the highest priority of foreign policy towards the third world..." - Henry Kissinger

Beberapa waktu lalu aku cukup getol baca novel-novel tentang New World Order (NWO). Cukup membuat mataku terbelalak dan agak parno juga. Bundaran HI kalau dilihat dari atas berbentuk Mata Horus (all seeing eye) salah satu simbol Mesir kuno yang digunakan oleh illuminati sebagai lambang bahwa mereka dapat melihat dan mengontrol semua manusia di dunia. Makanan yang dijual di pasaran kebanyakan menggunakan MSG -dengan berbagai macam namanya- yang secara perlahan dapat menyebab kerusakan pada jaringan otak dan tubuh. Pemberitaan media dunia yang sudah melalui penyortiran dari entah-siapa sehingga tayangan-tayangan yang berdampak buruk bagi beberapa golongan akan ditutupi dan tayangan yang memojokkan Islam dsb akan dibesar-besarkan sementara untuk penindasannya (seperti yang terjadi di Palestina) akan diputar-balikkan. Film, serial TV, serta lirik & video klip lagu yang disisipi simbol-simbol masonic dan subliminal message dengan tujuan brain-washing sehingga saat tiba kemunculan Dajjal di muka bumi, manusia telah "siap" menjadi pengikutnya. dan lain sebagainya.

Ya, itu beberapa waktu lal, bukan akhir-akhir ini. Maka aku cukup heran ketika tadi malam aku bermimpi serupa kejadian menjelang akhir dunia yang menurutku mirip dengan salah satu agenda NWO. Mungkin itu hanya imajinasi dan sebagian adegan dalam mimpi yang masih kuingat agak lebay dan terpengaruh adegan di film-film. Adegan dalam mimpi jelas tak sama persis dengan apa yang akan kuceritakan. Tapi, sebisa mungkin kutulis dengan tidak mengubah esensi yang aku ingat.

Di salah satu adegan mimpiku, tampak keramaian anak-anak muda lagi asik kumpul-kumpul, ketawa-ketiwi gak jelas dengan pakaian khas anak muda jaman sekarang, makan, minum, dll. Tiba-tiba ada seseorang anak muda (sebut saja Maman) yang bilang bahwa kita semua sudah ditanami sebuah chip dalam tubuh. Dengan chip tersebut keberadaan kita mudah dilacak dan dikontrol oleh entah-siapa melalui para pengikutnya. Mereka akan "menghapus" orang-orang yang membangkang dan mengganjal langkah mereka dengan cara yang "halus" dan tertutup ataupun dengan sadis dan frontal. Bahkan, selain para pembangkang/penghambat langkah mereka, orang-orang yang useless juga akan "dihapus" setelahnya.
"Kekonyolan apa ini?" ejek seorang anak muda. Anak-anak muda yang lain pun ikut menimpali dan mereka melanjutkan ketawa-ketiwi gak jelasnya. Namun Maman tak patah semangat, dia mempunyai sebuah detector yang dapat mendeteksi keberadaan chip dalam tubuh manusia (bentuknya seperti metal detector yang terdapat di security, tapi di bagian atas detector ada layarnya yang bisa menunjukkan chip dalam tubuh, semacam tampilan jika menggunakan x-ray). Dia mencobakan alat itu pada beberapa anak muda. Untuk memperkuat argumennya, dia juga memberikan data beberapa anak muda yang dianggap sebagai pembangkang/pengganjal langkah entah-siapa telah hilang dan tak jelas kabar beritanya. Dari nama-nama anak muda yang hilang tersebut, ada beberapa nama yang mereka kenal dan memang sudah beberapa waktu tak pernah terlihat. Suasana mulai panik, anak-anak muda yang tadi sedang have fun mendadak kalang-kabut, lari kesana-kemari.

Aku dan beberapa teman sepertinya dapat melewati pengamanan ekstra ketat dari security markas entah-siapa dan mulai mengendap-endap di sebalik dinding. Bagaimana caranya? Tentu saja aku tak tahu, karena tiba-tiba scene sudah beranjak kesitu. Terlihat beberapa security berseliweran dengan sebuah kendaraan 1 penumpang berbentuk setengah kapsul secara vertikal yang melayang setengah meteran di atas permukaan lantai (benar-benar canggih). Terlihat juga seorang security yang standby di salah satu pintu. Maman menunjukkan daftar orang hilang ke hadapanku. Oh, ternyata kami kesitu hendak berusaha menyelamatkan beberapa teman yang ditawan dan mungkin belum "dihapus". Kami masih saja mengawasi dan belum bergerak karena belum ada celah. Sedang bingung mencari cara, tiba-tiba terlihat seorang cewek (sebut saja Mimin) berpakaian ala perawat (entah dari mana dapatnya) dengan rambut acak-acakan dan membawa boneka. "Itu teman kita!" ucapku mencoba pelan tapi terdengar agak lantang karena aku begitu senang dan terkejutnya. Dia sedang berpura-pura menjadi orang gila agar bisa melewati security?
"Gak ada cara penyamaran lain apa?" pikirku.
"Emang gak bakal ketahuan?" lanjutku.
Dan ternyata, security tersebut tertipu dan membiarkan Mimin lewat. Sesaat aku shocked melihat kekonyolan tersebut. Tapi, ada lega karena Mimin bisa menyelamatkan diri. Selamat? Ah, aku buru-buru menyimpulkan. Tak selang lama setelah Mimin melewati belokan di sebelah kiri security, security itu tersadar dan segera berteriak dan mengejar. Gerombolan orang segera datang dan mengikuti arah Mimin lari. Refleks aku muncul dari sebalik dinding mencoba menahan langkah mereka dan menyelamatkan Mimin. Tapi sepertinya aku kurang menarik perhatian. Kemunculanku tak dihiraukan oleh mereka yang sedang bersemangat mengejar Mimin. Aku dan Maman terdiam, lagi-lagi bingung akan bertindak apa.

Seorang pengejar Mimin menghentikan langkah, dia menengok ke arah kami. "Eh, dia kan (sebut saja) Pak Momon, salah satu temanku juga. Kenapa dia jadi pengikutnya entah-siapa?" Bukan saat yang tepat untuk memikirkan itu. Sekarang saatnya kami juga menyelamatkan diri. Belum beranjak pergi, Pak Momon mengancam akan "menghapus" kami setelah Mimin dapat ditemukan. Diapun segera berlari kembali mengikuti teman-temannya mengejar Mimin.

***

"Aku sudah tak kuat lari." Eluhku. Seorang penjagal membawa golok besar lari mengejar. Di depannya ada anjing buas yang begitu kesetanan mencari jejakku dan Maman. Untuk ke sekian kalinya kami limbung mencari tempat persembunyian. Akhirnya kami menemukan serupa bunker dalam tanah. Bentuknya segi empat dan agak menonjol dari permukaan tanah dimana ada celah di tiap sisinya yang bisa dimasuki manusia. Tak perlu lama mempertimbangkan, kami pun segera masuk. Bunker tersebut kotor dan ada sampah berserakan dan banyak sisa makanan. Kami berdua bisa sedikit bernafas lega dan istirahat sesaat.

Terlihat bayang-bayang manusia dan binatang dari celah bunker. "Mereka menemukan kita." Aku pasrah. Dan memang, segera setelah sekelebat bayangan terlihat, seorang bertubuh gempal masuk dalam bunker diikuti anjing liar. Maman ternyata menjadi target pertama.
"Crak!" golok tersebut mulus memotongkaki kanan Maman yang hendak lari menyelamatkan. Dia tersungkur, tapi tetap berusaha menghindar. Dan selanjutnya libasan golok tersebut mendarat di perut Maman dan Mamanpun menginggal.

Kali ini aku sudah tak sanggup lagi melawan. Aku menyerah. Tak ada guna lagi aku menghindar. Aku hanya terdiam menanti detik pengeksekusian.
"Jangan mudah menyerah. Berikhtiarlah!" Sebenarnya aku sudah ingin pasrah, tapi suara yang dari tiba-tiba muncul memaksaku mengerahkan sedikit tenaga yang tersiksa untuk berusaha. Bukan lari dari penjagal, tapi karena tak ingin tunduk dengan kebathilan.
Langkahku terasa sangat lamban, Tenagaku sudah terkuras habis-habisan. Aku menengok ke belakang, Penjagal tersebut sudah sangat dekat dengan pandangan. Begitu tinggal beberapa langkah di belakangku, ia segera mengangkat sebilah golok besar di tangan kanan. Seluruh tenaga dan emosinya seperti hendak tercurah semua. Sepersekian detik bilasan golok sudah dihempaskan dan....

***

Suara rekaman orang mengaji mengalun syahdu dari masjid dekat kosan. Mataku terbuka perlahan. Sejenak kubiarkan pikiranku mencerna apa yang baru saja "terjadi". Alhamdulillah, cuma mimpi. Kubangkitkan tubuh, kurapalkan doa. Sebuah senyum simpul tercipta. Ya, sebentar lagi saat itu tiba.

gambar diambil dari sini

Nongton Harpot 7 Part 2


Para penggemar film-film Hollywood tentu senang karena mereka bisa lagi melihat film-film kesukaannya diputar di bioskop-bioskop tanah air yang tentu saja maksud bioskop tanah air disini hanya untuk grup 21 dan Blitzmegaplex (untuk bioskop 'ecek-ecek' mah :nohope bisa mutar film-film keren kek Harry Potter 7 part 2, Transformers : Dark of The Moon, dll). Dalam hal ini mungkin aku tergolong orang cupu dan gak-gahol-banget-sich-loe karena masuknya film-film tersebut tak membuatku senang bukan kepalang. Biasa aja, malah cenderung gemas.

Seperti sudah diberitakan di beberapa media bahwa pada bulan Februari lalu, Ditjen Bea & Cukai Kementrian Keuangan RI menyingkap fakta bahwa ada tiga importir film yang melakukan pengemplangan terhadap bea masuk royalti film selama belasan tahun. Kewajiban membayar bea masuk itu sendiri sesuai dengan UU Pabean tahun 1996. Tiga importir itu diharuskan membayar tunggakan dan denda senilai 300 milyar rupiah. Sampai batas tanggal penagihan yakni 12 Maret lalu, hanya satu perusahaan impor film yang telah membayar. Pembayaran itu pun tidak seluruhnya, tapi hanya syarat untuk bisa naik banding dalam pengadilan pajak. Perusahaan ini adalah sebauah perusahaan yang biasa mengimpor film independen. Dua perusahaan lainnya dengan utang dan denda terbesar, yakni senilai 250 milyar rupiah, sampai hari ini tidak menunaikan kewajiban pembayaran itu. (Masih tentang Skandal Film Impor - Ilham Bintang)

Tindakan tegas Kemenkeu tersebut justru dapat kecaman keras dari para penggemar film Hollywood dan juga oleh Menbudpar, Zero Wacik (pura-pura typo). Dengan diblokirnya film Hollywood, para penggemar film akan kehilangan hiburan andalan dan importir film serta jaringan bioskop tanah air  akan mengalami penurunan income.

Tapi ternyata semakin kesini pada keterangan pers dikesankan pemerintah hendak "memalak", dan mengidentikkan langkah pemerintah sebagai perampasan hak rakyat untuk mendapatkan hiburan segar.(Go To Hell With Your Films - Ilham Bintang). Langkah "pencitraan" tersebut semakin berjalan mulus karena selama pemblokiran importir film -yang berdampak tak bisa masuknya film Hollywood anggota MPAA-, bioskop-bioskop tanah air hanya menayangkan film-film lokal -dengan kebanyakan tema hantu esek-esek- ditambah semakin dekatnya waktu penayangan beberapa film Hollywood yang paling ditunggu tahun ini, Harry Potter 7 part 2 dan Transformers : Dark of The Moon, sehingga para penggemar film menjadi geram. Pemerintah semakin terdesak karena tekanan dari beberapa pihak dan akhirnya beberapa hari lalu film-film tersebut diputar di bioskop tanah air melalui Omega Film (importir film yang dikesankan sebagai perusahaan impor baru yg datang dari luar Grup 21-sehingga tidak perlu membayar utang bea masuk- meski diisi oleh pemain lama atau pihak Grup 21). (Kebusukan Omega Film & 21 Group) 

Beberapa teman begitu sumringah karena sebentar lagi dapat menonton Harry Potter 7 part 2. Mereka segera mengantre tiket untuk dapat menonton. Beberapa dari mereka sudah menawariku untuk ikut nonton, tapi langsung kutolak. "Nunggu DVD bajakannya aja." ucapku.
"Jiah, kalau beli DVD bajakan sama aja gak bayar pajak juga." timpal seorang temanku.
"Gak papa gak bayar pajak sekian puluh ribu. Sama-sama ngemplang pajak -dengan besaran berbeda-, tapi merekapara importir film ngemplangnya buat mereka pribadi, kalau beli DVD bajakan kan duitnya buat rakyat kecil yang jual DVD-nya." jawabku sekenanya.

***

Sabtu siang aku chatting dengan temanku selagi motorku dicuci.
"Rif, ntar malam nonton Harpot yok. Kemarin aku udah beli 2 tiket tapi tadi pagi mendadak temanku ada perlu, jadi dia gak bisa nonton. Mau gak?" pesan temanku di tengah obrolan.
Awalnya aku ingin menolak. Aku sudah bertekad tak menonton beberapa film Hollywood di bioskop karena itu sama saja aku menyumbangkan sebagian uangku untuk para pengemplang pajak. Tapi, kasihan juga kalau temanku gak jadi nonton karena tak ada teman. Juga, dua lembar duit Rp100.000,00-annya yang buat beli tiket bakal terbuang (lebih) percuma.
Ehm, Harry Potter 7 part 2 3D? Di Blitzmegaplex GI? GRATIS?!
"Oke, aku mau."

Saturday, July 16, 2011

What a Shocking Night



Malam ini ada kejadian yang cukup membuat aku dan beberapa teman 'shocked'. Selepas menikmati diskon 75 % + 25 % *) di Izzi Pizza Menteng, aku dan 6 temanku masih asyik ngobrol di parkiran motor. Tak selang lama, ada rombongan mobil dan motor polisi yang menyuruh kendaraan di jalan depan Izzi Pizza untuk menepi, padahal jalan sebelum Izzi Pizza merupakan fly over dimana kebanyakan kendaraan yang melewati jalan tersebut memacu kecepatan tinggi, terutama saat di turunan. Untungnya dua mobil yang melaju cukup kencang berhasil disuruh minggir untuk memberi jalan kepada mobil yang dikawal. Kami penasaran juga ingin tahu siapa yang berada di dalam mobil kawalan itu. Ternyata, kata temanku yang mendekati jalan, mobil dan motor polisi itu sedang mengawal mobil RI 1 dan RI 2. Entah benar atau salah, aku juga tak begitu tahu, karena aku hanya melihat dari jarak yang tak begitu dekat. Mobil 'istimewa' itu pun melaju terlalu kencang untuk bisa jelas dipandang

Keadaan jalan kembali seperti semula. Mobil dan motor polisi sudah tidak terlihat beriringan. Kendaraan yang berlalu-lalang pun kembali hingar. Kami masih saja asyik mengobrol, tapi sekarang sudah beralih ke pinggir jalan. Tiba-tiba terdengar suara rem mendadak diikuti suara gesekan kendaraan, dan "brukk!" sebuah motor bebek jatuh. Pengemudi terlentang di jalan, sementara pembonceng dalam posisi tengkurap di tengah jalan, terdiam, mungkin sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kemudian. Kendaraan yang sempat kebut-kebutan serta-merta minggir dan coba menghindar. Dua penumpang sepeda motorpun dibawa ke pinggir jalan dan disuruh duduk, menenangkan pikiran. Polisi yang sedang bertugas di sekitar jalan itu segera mendekat dan bertindak.

Kecelakaan itu bermula dari sebuah taksi yang hendak ke tepi karena ada calon penumpang. Tapi, posisi taksi tersebut terlalu kanan dan sedang dalam kondisi menuruni jalan dengan kencang. Otomatis sopir taksi membelokkan taksi ke kiri dengan cukup tajam ke arah calon penumpang. Sebuah mobil x-over atau apa -akupun kurang begitu memperhatikan- yang berada di posisi belakang taksi mencoba menghindar ke arah kanan. Sayang di sebelah kanan sudah ada sebuah mobil -sepertinya panther- yang juga tak kalah kencang dan akhirnya kedua mobil tersebut mulai berdekatan dan nyaris berhimpitan. Malang bagi sepeda motor di belakangnya yang mencoba mencari celah diantara dua mobil itu. Motor tersebut tak bisa berkutik, dalam kondisi seperti itu pun rem takkan berfungsi dengan baik, maka bersentuhanlah motor itu dengan salah satu dari mobil itu, oleng, dan terjatuhlah.

Melihat kecelakaan  secara langsung seperti itu memang cukup mengagetkan kami, tapi sebenarnya ada yang lebih membuat lebih kaget lagi. Sesaat setelah melihat para polisi yang menyuruh kendaraan yang sedang melaju untuk minggir dan memberi jalan pada mobil pejabat, kami sempat berceloteh, "Wah, itu kan bahaya juga nyuruh berhenti mobil tiba-tiba. Tapi, sayangnya gak kecelakaan ya. Kalau kecelakaan kan keren, kita langsung jadi saksi mata." Entah apa yang sedang ada dalam pikiran hingga kata kami keterlaluan. Mungkin karena terlalu asyik bercanda hingga mulai berkata sekenanya. Entahlah, semua terucap begitu saja. Dan ternyata, tak butuh waktu lama, Tuhan segera mengabulkan apa yang kami 'minta'.

Gambar diambil dari sini 
*) berlaku s.d. 30 Juli, min. order 2 maincourses + drinks, pembayaran dengan debit/credit card

YOSA-

serupa membuka bungkus permen karet YOSAN
dan
berharap menemukan huruf 'N' di bagian dalam.
gambar diambil dari sini (hanya mendapatkan gambar yang terdapat huruf 'A' di bagian dalam)

Thursday, July 14, 2011

tengah-terengah

angan terkadang begitu payah,
'biarkanku terengah-engah,
mengikuti segala polah,
membayangmu terlalu parah.

gambar diambil dari sini